Minggu, 15 Desember 2013

Product, Service, and Brands : Building Customer Value




What Is Product?

Produk adalah jasa atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dengan kata lain, tanpa adanya produk maka proses jual-beli tidak akan terjadi. Ada dua faktor yang menentukan laku atau tidaknya suatu produk yaitu kualitas dan harga. Kedua faktor harus diperhatikan dalam pembuatan suatu produk dan juga menentukan daya beli dari konsumen. Produk dapat diperjualbelikan. Baik itu produk yang ada pada perusahaan manufaktur yang disebut sebagai barang mentah,lalu diolah menjadi barang jadi, ataupun barang dagangan yang ada pada perusahaan ritel

Product and Service Decision

Tingkatan Produk 

                 Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. 
Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

a. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
b. Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
c. Expected product yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.


Klasifikasi Produk

Berdasarkan Wujudnya, Produk dibagi menjadi 2 yaitu :

 Barang : produk yang berbentuk fisik, dapat disentuh,dipindahkan,dirasa,dipegang dan  perlakuan fisik lainnya. Salah satu kekurangan produk dalam wujud ini adalah kerusakan.
Klasifikasi Barang terbagi 3, yaitu
1)      Klasifikasi produk :
  • Barang-barang yg tidak tahan lama
  • Barang tahan lama
  • Jasa
2)      Kalsifikasi barang konsumen :
  • Barang sehari-hari
  • Barang belanja
  • Barang khusus
  • Barang tak dicari
3)      Kalsifikasi barang industri :
  • Bahan dan suku cadang
  • Barang modal
  • Layanan bisnis dan pasokan
Jasa : merupakan produk yang tidak memiliki bentuk (abstrak) yang berupa kegiatan . Contoh produk dalam bentuk jasa : Travel, Driver, OB , pegawai dan lain-lain.
Empat karakteristik jasa:

a)         Intangibility (tak berwujud)
b)         Inseparability (tak terpisahkan)
c)         Variability (bervariasi)
d)         Perishability (dapat musnah/tidak dapat disimpan)


Service Marketing

Servis Marketing  adalah suatu bentuk pemasaran yang berfokus pada menjual jasa. Mereka sulit untuk menjual, dan pendekatan pemasaran mereka jauh berbeda dari pendekatan produk. Beberapa perusahaan menawarkan baik produk dan layanan dan harus menggunakan campuran gaya. Misalnya, sebuah toko yang menjual komputer juga cenderung juga membantu orang memilih komputer dan memberikan perbaikan komputer. Toko tersebut harus memasarkan kedua produk dan layanan yang mendukung ia menawarkan untuk menarik pelanggan. Ketika layanan pasar rakyat, tujuannya adalah tidak untuk mendapatkan pelanggan untuk membeli produk tetapi untuk mendapatkan orang untuk melakukan bisnis dengan perusahaan tertentu, sering di lokasi tertentu. Sebagai contoh, sebuah restoran menawarkan layanan: menyediakan makanan untuk pelanggan, baik on-site dan untuk pergi bentuk dalam banyak kasus. Ketika pasar restoran itu sendiri, ia harus meyakinkan orang bahwa adalah lebih baik untuk restoran lain dan bahwa fasilitas yang bernilai perjalanan.

Branding Strategy : Building Strong

Merek adalah produk dan jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata- berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata- berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek.
Penetapan branding (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan perbedaan produk.


Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa, dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir , merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Model ekuitas merek, terdiri dari 5 komponen, menurut BAV (brand asset valuator) :
  • Diferensiasi – mengukur tingkat sejauh dimana merek dianggap berbeda dari merek lain.
  • Energi –  mengukur arti momentum merek.
  • Relevansi – mengukur cakupan daya tarik merek
  • Harga diri – mengukur seberapa baik merek dihargai dan dihormati
  • Pengetahuan – mengukur kadar keakraban dan keintiman konsumen dengan merek.
Positioning Strategy

     Product positioning sangatberhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukanmelayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi productpositioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citraproduk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjoldibandingkan dengan produk pesaing

1. Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan   ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar ( it's better to big fish in a little pond ).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar