Minggu, 22 Desember 2013

10 Tahapan Produk oleh LUMIUM

LUMIUM adalah sebuah perusahaan konsultan kreatif yang memberikan “Integrasi Vertikal”; kami mendalam pengalaman dalam penelitian , strategi, design dan teknik memungkinkan kami untuk memberikan produk-produk inovatif, layanan dan pengalaman secara tepat waktu kepada pelanggan global kami. Kami adalah one-stop solusi yang benar. Dengan lebih dari 250 produk di 27 kategori, pekerjaan kami mencakup spektrum yang luas dari industri: Kedokteran dan Kesehatan, Telekomunikasi, Otomasi, dll. Lumium memiliki kantor di Palo Alto, California dan Ahmedabad dan Bangalore, India.

10 tahapan proses pengembangan dan rancangan produk oleh Lumium adalah :

1. Research
  a. Primary and Secondary Research
  b. Gap Analysis
  c. Competition and Trends
  d. Design Language System (DLS)

2. Ideation
  a. Brainsterming
  b. Concept Generation & Evaluation
  c. Mock-Ups

3. Industrial Design
  a. Product Detailing
  b. Ergonomics
  c. Usability and Heuristics
  d. Styling and DLS Application

4. Mechanical Engineering
  a. Concept Engineering
  b. Materials and Process Research
  c. DFM/DFA
  d. Testing, Verification, and Validation

5. Embedded Engineering
  a. Firmware and Hardware Design
  b. UI Programming
  c. Algorithm and Logic Development
  d. Schematic and PCB Layout
  e. Testing and Debugging

6. Prototype
  a. Design Verification
  b. Assembly and Fitment Chick

7. Manufacturing Design
  a. Vendor and Supplier Qualification
  b. Vendor Coordination

8. Product Testing
  a. Testing in Real Environment
  b. Third Party Inspection and Certification
  c. Finite Element Analysis

9. Product Packaging Design
  a. Branding and Graphics
  b. Communicate Through Strategic Visual Cues
  c. Structural Packaging Engineering

10. Product Animation
  a. Engage Audiences with 3D Animations
  b. Technical, Promotional, Architectural, Medical, and E-Learning



Minggu, 15 Desember 2013

Product, Service, and Brands : Building Customer Value




What Is Product?

Produk adalah jasa atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dengan kata lain, tanpa adanya produk maka proses jual-beli tidak akan terjadi. Ada dua faktor yang menentukan laku atau tidaknya suatu produk yaitu kualitas dan harga. Kedua faktor harus diperhatikan dalam pembuatan suatu produk dan juga menentukan daya beli dari konsumen. Produk dapat diperjualbelikan. Baik itu produk yang ada pada perusahaan manufaktur yang disebut sebagai barang mentah,lalu diolah menjadi barang jadi, ataupun barang dagangan yang ada pada perusahaan ritel

Product and Service Decision

Tingkatan Produk 

                 Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. 
Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

a. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
b. Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
c. Expected product yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.


Klasifikasi Produk

Berdasarkan Wujudnya, Produk dibagi menjadi 2 yaitu :

 Barang : produk yang berbentuk fisik, dapat disentuh,dipindahkan,dirasa,dipegang dan  perlakuan fisik lainnya. Salah satu kekurangan produk dalam wujud ini adalah kerusakan.
Klasifikasi Barang terbagi 3, yaitu
1)      Klasifikasi produk :
  • Barang-barang yg tidak tahan lama
  • Barang tahan lama
  • Jasa
2)      Kalsifikasi barang konsumen :
  • Barang sehari-hari
  • Barang belanja
  • Barang khusus
  • Barang tak dicari
3)      Kalsifikasi barang industri :
  • Bahan dan suku cadang
  • Barang modal
  • Layanan bisnis dan pasokan
Jasa : merupakan produk yang tidak memiliki bentuk (abstrak) yang berupa kegiatan . Contoh produk dalam bentuk jasa : Travel, Driver, OB , pegawai dan lain-lain.
Empat karakteristik jasa:

a)         Intangibility (tak berwujud)
b)         Inseparability (tak terpisahkan)
c)         Variability (bervariasi)
d)         Perishability (dapat musnah/tidak dapat disimpan)


Service Marketing

Servis Marketing  adalah suatu bentuk pemasaran yang berfokus pada menjual jasa. Mereka sulit untuk menjual, dan pendekatan pemasaran mereka jauh berbeda dari pendekatan produk. Beberapa perusahaan menawarkan baik produk dan layanan dan harus menggunakan campuran gaya. Misalnya, sebuah toko yang menjual komputer juga cenderung juga membantu orang memilih komputer dan memberikan perbaikan komputer. Toko tersebut harus memasarkan kedua produk dan layanan yang mendukung ia menawarkan untuk menarik pelanggan. Ketika layanan pasar rakyat, tujuannya adalah tidak untuk mendapatkan pelanggan untuk membeli produk tetapi untuk mendapatkan orang untuk melakukan bisnis dengan perusahaan tertentu, sering di lokasi tertentu. Sebagai contoh, sebuah restoran menawarkan layanan: menyediakan makanan untuk pelanggan, baik on-site dan untuk pergi bentuk dalam banyak kasus. Ketika pasar restoran itu sendiri, ia harus meyakinkan orang bahwa adalah lebih baik untuk restoran lain dan bahwa fasilitas yang bernilai perjalanan.

Branding Strategy : Building Strong

Merek adalah produk dan jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata- berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata- berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek.
Penetapan branding (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan perbedaan produk.


Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa, dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir , merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Model ekuitas merek, terdiri dari 5 komponen, menurut BAV (brand asset valuator) :
  • Diferensiasi – mengukur tingkat sejauh dimana merek dianggap berbeda dari merek lain.
  • Energi –  mengukur arti momentum merek.
  • Relevansi – mengukur cakupan daya tarik merek
  • Harga diri – mengukur seberapa baik merek dihargai dan dihormati
  • Pengetahuan – mengukur kadar keakraban dan keintiman konsumen dengan merek.
Positioning Strategy

     Product positioning sangatberhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukanmelayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi productpositioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citraproduk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjoldibandingkan dengan produk pesaing

1. Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan   ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar ( it's better to big fish in a little pond ).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.


Minggu, 08 Desember 2013

Review Buku


Saya akan me-review sebuah buku yang berjudul “jualan ide segar” karangan M. Arief Budiman, S.Sn”


Buku ini bercerita tentang bagaimana PT. Petakumpet Creative Network dalam menjalankan usaha ide kreatifnya dari awal terbentuk hingga dapat sukses seperti sekarang. Buku ini sangat bagus untuk entrepreneur muda yang ingin membangun usahanya, karena tema buku ini ialah “Bagaimana Membangun Bisnis Ide Milyaran Rupiah Tanpa Modal”.

Buku ini menjelaskan keunggulan bisnis ide, yang terdiri dari:
  1. Tidak perlu paham fisika, matematika kimia
  2. Tidak perlu modal besar
  3.  Bahan bakunya gratisan dan tak mungkin habis
  4. Tidak tergantung tempat
  5.  Boleh sarungan kalo kerja
  6.  Bisa menjual sekeping DVD seharga Rp.188.000.000
  7.  Jualannya sama, harga semaunya
  8.  Bisa beramal dengan ide                                          
Dibuku ini juga menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar perusahaan, yang terdiri dari:

  1. Dewan Pendiri Berhak dan Bertanggung Jawab Penuh
  2. Dewan Pendiri Menentukan Pengembangan Perusahaan
  3. Didukung Hanya Oleh SDM yang Handal
  4. Stake holder Berhak Menikmati Keuntungan Perusahaan
  5. Menetapkan Standar Gaji di Atas Rata-rata
  6. Manajer Adalah Pelayan, Bukan Penguasa
  7. Team Work, Bukan One Man Show
  8. Aturan/Prosedur/Sistem Untuk Mempermudah, Bukan Mempersulit
  9. Manajemen Terbuka dan Bottom Up
  10. Staf Creative Digaji Lebih Tinggi
  11. Manajerial Teknis Untuk Mewadahi Staf Ahli Kreatif
  12. Penentuan Jenjang Karier yang Objektif
  13. Menerapkan Sistem Demokratis, Transparan dan Visioner
  14. Menciptakan Fokus Dalam Bidang Usaha
Buku ini juga menjelaskan sejarah mengenai petakumpet yang terbentuk pada 1 Mei 1995 oleh kelompok mahasiswa Diskomvis 1994 FSR ISI Yogyakarta, di sebuah studio kecil di Pakuncen 11 Yogyakarta. Petakumpet dijadikan menjadi sebuah perusahaan oleh beberapa orang pada bulan September 1999 dan berubah nama menjadi Petakumpet AIM, yang hanya bermodalkan dua komputer 386 DX, satu scanner, satu printer, dan satu kompresor.
Buku ini juga menceritakan mengenai bagaimana memperoleh ide segar, merancang iklan cerdas, presentasi ide, dan sebagainya.