Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran

Senin, 9 September 2013, tepatnya jam 08.00 WIB, saya menghadiri kuliah Manajemen Pemasaran pertemuan pertama dengan Dr.Iskandarsyah, SE, MM. Pak Iskandarsyah mengajar menggunakan metode 3R, yaitu Respect, Respon, Relax. Selama proses belajar mengajar, saya banyak mendapatkan ilmu baru, terutama tentang Manajemen Pemasaran. Wanita lebih memiliki potensi untuk dijadikan sasaran Manajemen Pemasaran, karena setiap inci dari wanita, memiliki potensi untuk ditawarkan berupa produk maupun jasa. Sebagai contoh, pada bagian muka saja wanita memerlukan beberapa produk seperti, eye shadow, maskara, blush on, lipstik, bedak, dsb. Kami juga diajarkan tentang Marketing Mix yang terdiri dari 4P, yaitu :

1. Product. Product yang dimaksud ialah produk yang akan kita pasaran. 
2. Prize, pengertian prize ialah harga. Tentu saja harga yang dimaksud disini ialah harga produk tersebut. Harga suatu produk dapat dipengaruhi oleh kualitas, keanekaragamannya, dsb.
3. Promotion, Promotion ialah promosi. Bagaimana cara kita mempromosikan produk tersebut semenarik mungkin.
4. Place,  Place ialah tempat dimana kita menyimpan ataupun tempat kita memasarkannya.

Di dalam Product, ada yang disebut value added atau disebut juga nilai tambah. Nilai tambah ini sangat berpengaruh terhadap perubahan harga, apalagi jika value added atau nilai tambahnya bernilai tinggi. Sebagai contoh, sebuah sepatu biasa akan berharga biasa apabila tidak ada nilai tambahnya. Tetapi apabila sepatu tersebut dipakai oleh orang yang berpengaruh terhadap masyarakat seperti, artis, presiden, dsb, maka harga sepatu tersebut akan berharga jauh lebih mahal dari sebelumnya. Itu salah satu contoh value added. Product yang dimaksud dapat berupa barang maupun jasa. Kempatnya itu, yaitu Product, Prize, Promotion, dan Place saling berkaitan. Promotion itu sendiri terbagi lima, yang salah satunya ialah Public Relations. Kami juga diajarkan bagaimana cara memperoleh penghasilan tanpa modal yang hanya menggunakan teknologi Internet. Kami juga diajarkan untuk membiasakan diri tersenyum, selain bermanfaat dalam Manajemen Pemasaran, sebagai value added, juga memberikan energi positif terhadap diri sendiri maupun orang lain, dan senyum juga merupakan sedekah. Kita juga harus berpikir positif, karena apabila kita berpikir positif, maka akan berkontribusi besar terhadap apa yang sedang kita kerjakan.